LIPUTANONE.COM - Suasana penuh kebahagiaan menyelimuti Desa Pasi Teube, Kecamatan Pasi Raya, Kabupaten Aceh Jaya, ketika seorang calon legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disambut bak linto baroe (pengantin baru) oleh warga masyarakat setempat.
Acara penyambutan yang berlangsung sangat meriah ini diiringi dengan lantunan Salawat Badar, menambah nuansa religius dan kehangatan dalam kegiatan tersebut.Saptu, 3/1/24.
Kedatangan caleg ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya ke berbagai daerah di Aceh dalam upaya menyerap aspirasi dan memperkenalkan diri kepada masyarakat.
Sambutan ala pengantin baru ini menggambarkan keakraban dan harapan besar masyarakat terhadap perwakilan mereka di lembaga legislatif.
Salawat Badar yang dikumandangkan oleh warga menambah suasana menjadi semakin syahdu.
Tokoh Masyarakat Pasie Teubee,Tgk Faisal, di Sela- sela Penyambutan Caleg DPRA Dapil 10 Aceh Nomor Urut 1 itu mengatakan, Tradisi tersebut menunjukkan kekhasan masyarakat Aceh yang dikenal dengan kearifan lokalnya yang kental serta kecintaan mereka terhadap nilai-nilai keislaman.
"Penyambutan ini adalah menjadi simbol persatuan dan kesatuan masyarakat desa Pasi Teube dalam mendukung perwakilan mereka di tingkat provinsi, " Ujar tgk Faisal.
Sementara di sisi lain pada kesempatan yang sama, Caleg dari PKB Musdi Fauzi, mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam atas sambutan hangat dan penuh kasih sayang dari warga Desa Pasi Teube.
"Saya merasa sangat terhormat dan bersemangat dengan sambutan ini. Ini merupakan motivasi bagi saya untuk bekerja lebih keras lagi dalam mewakili aspirasi masyarakat di parlemen," ungkap Musdi.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antara caleg dengan masyarakat, tetapi juga sebagai sarana untuk berbagi informasi dan program kerja yang akan dilaksanakan jika terpilih nanti.
Warga Desa Pasi Teube berharap, dengan terpilihnya caleg ini, akan membawa perubahan positif dan kemajuan bagi desa mereka khususnya, dan Kabupaten Aceh Jaya pada umumnya.
Penyambutan yang unik dan penuh makna ini menjadi cermin dari dinamika politik di Aceh yang tetap mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan.
Kegiatan itu juga menjadi contoh bagaimana politik dapat disajikan dalam balutan tradisi dan budaya yang kaya, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam proses demokrasi.
(DEDY SURYA)
0 Komentar