LIPUTANONE.COM - Warga masyarakat Desa Rangkileh, yang berada di Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, kini tengah merindukan kehadiran jalan aspal di desanya.
Kondisi jalan yang masih berupa tanah dan rendah., saat musim hujan, membuat aktivitas sehari-hari warga menjadi terhambat di karenakan badan jalan acap di genangi Banjir setinggi 60-70,Cm jika pemusim hujan.
Menurut Aminah, (40) warga desa Rangkileh, menyebutkan kondisi jalan berdebu dan sering digenangi banjir tersebut, sudah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa ada perbaikan yang signifikan.
"Sulit sekali bagi kami, terutama saat mengangkut hasil pertanian. Banyak warga disini Mengalami Sakit paru-paru, batuk, bahkah radang pernafasan, disebabkan oleh debu dari aktifitas kendaraan yang lalu lalang saat musim panas, " Ungkap Aminah.
Menurutnya, Pemerintah Gampoeng setempat, melalui Kepala Desa Rangkileh, telah berulang kali mengajukan permohonan pembangunan jalan aspal kepada pemerintah kabupaten. Namun, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai realisasi proyek tersebut
Dari pantauan Awak media, Kehadiran jalan aspal dinilai sangat krusial untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Rangkileh.
Selain akan memperlancar transportasi dan distribusi barang, infrastruktur yang memadai juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di desa tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Rangkileh, Umardani S.P., membenarkan kondisi memprihatinkan jalan utama di desanya, khususnya di area Paya Lumpat dan Cot Amun.
Menurutnya, jalan tersebut mengalami masalah serius yang berbeda tergantung pada musim. Saat musim panas, jalan tersebut seringkali berdebu, sedangkan di musim hujan, jalan tersebut sering tergenang banjir.
Kondisi ini menambah daftar tantangan yang dihadapi oleh warga Desa Rangkileh, yang sebelumnya telah menyuarakan kebutuhan mendesak akan pembangunan jalan aspal untuk mempermudah akses dan mobilitas mereka.
“Dalam musim panas, debu sangat mengganggu, tidak hanya untuk kesehatan tetapi juga bagi kebersihan rumah dan lingkungan. Sementara saat musim hujan, banjir membuat jalan tidak bisa dilewati, memutus akses dan menghambat aktivitas sehari-hari,” ungkap Umardani.
Warga Desa Rangkileh, di bawah kepemimpinan Umardani S.P., terus berharap dan mendesak agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi jalan utama Paya Lumpat dan Cot Amun, demi kehidupan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat di desa tersebut.
Menurutnya, ada sekitar 800 meter lagi jalan yang sangat membutuhkan pengaspalan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada, dari debu di musim panas hingga genangan banjir di musim hujan.
"Kami memahami bahwa ini adalah proses yang membutuhkan waktu dan sumber daya, namun kebutuhan akan akses jalan yang layak sudah menjadi sangat mendesak. Ada sekitar 800 meter lagi yang butuh pengaspalan," pungkas Umardani dengan nada yang penuh harap.
(Dedy Surya)
0 Komentar