LIPUTAN ONE

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "LIPUTAN ONE"

Dihadapan Ribuan Jamaah MPTT-I, Paslon TARSA Dipesijuk

ACEH BARAT –LIPUTANONE.CO.ID | Di tengah ribuan jamaah Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTT-I), pasangan calon (Paslon) Bupati Aceh Barat, Tarmizi Said Fadhel, menerima prosesi *peusijuk* (tepung tawar) dari ulama kharismatik, Abuya Syeikh H. Amran Waly Al-Khalidi. 

Acara sakral tersebut berlangsung khidmat di Restoran Rumah Makan Hasan Melbond, Gampoeng Suak Ribee Kecamatan Johan pahlawan, kabupaten Aceh Barat.


Abuya Syeikh H. Amran Waly Al-Khalidi, yang juga merupakan Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) I Asia Tenggara dan Pimpinan Pesantren Darul Ihsan di Labuhan Haji, Aceh Selatan, memimpin langsung prosesi *peusijuk* sebagai bentuk doa dan restu bagi Tarmizi dalam menjalani kontestasi Pilkada Aceh Barat.


Kehadiran Abuya Amran, yang dikenal sebagai ulama besar dan kharismatik, sangat dimuliakan oleh para jamaah. Sosok beliau memiliki pengaruh yang kuat di kalangan masyarakat Aceh, khususnya dalam pembinaan spiritual dan pengajaran Tauhid dan tasawuf.

Dalam acara tersebut, Tarmizi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan dan doa yang diberikan oleh Abuya Syeikh H. Amran Waly Al-Khalidi. 


Diketahui Tarmizi dan Said juga meluangkan waktu untuk melakukan penyantunan kepada anak-anak yatim di Gampong Suak Ribee. Penyantunan ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan.


"Ini adalah kehormatan besar bagi saya, mendapatkan restu dan dukungan dari ulama yang sangat dihormati seperti Abuya. Insya Allah, dengan doa beliau, kami akan menjalankan amanah ini dengan baik untuk kemajuan Aceh Barat," Pungkasnya.


Sementara itu, di kesempatan yang sama, Juru Bicara tim pemenangan *TARSA*, Said Mardha Abbas, turut menyampaikan pandangannya mengenai Posesi PEUSIJUK dalam kehidupan masyarakat Aceh.


"PEUSIJUK atau (Tepung Tawar) adalah sebuah prosesi adat istiadat yang dilakukan diberbagai kegiatan tertentu dalam kehidupan masyarakat di Aceh, misalnya, seperti upacara/acara perkawinan, membangun dan menghuni rumah baru, menunaikan ibadah haji,  kurban hewan, peremuan diceraikan suami, orang terkejut dari sesuatu dan Lain-lain," ungkap Jubir TARSA itu.

Lebih lanjut Ia memaparkan asal mula kebiasaan PESIJUK, Sambungnya, berawal saat Aceh menerima ajaran Islam pada abad ke tujuh oleh pedagang yang berasal dari Arab. Proses pengenalan Islam dilakukan secara damai dan tanpa penaklukan.


"Pada saat itu terjadilah pembaruan budaya, yaitu Islam dan budaya masyarakat Aceh. Pembaruan ini juga diketahui menghasilkan budaya baru, yaitu PEUSIJUK., Adanya, perpaduan budaya itulah yang menyebabkan upacara peusijuek masih digunakan hingga saat ini. Upacara  yang sudah menjadi adat ini dilakukan secara perorangan maupun kelompok untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," tutupnya.



(DS)

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Semoga Tarmizi dan said no urut 1 jadi bupati aceh barat.........

    BalasHapus