LIPUTAN ONE

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "LIPUTAN ONE"

Putra-Putri Aceh/Aceh Barat di Pekerjaan Bidang Profesional di Sektor Pertambangan Hanya 0.5%.,?'


ACEH BARAT- LIPUTAN ONE | Data terbaru yang menunjukkan bahwa hanya 0.5% dari putra-putri Aceh yang bekerja di sektor profesional dalam perusahaan pertambangan yang beroperasi di wilayah Aceh, khusunya Aceh Barat 

Hal itu disampaikan, Edwardo (47) salah seorang Aktivis, putra daerah Aceh Barat, seorang tokoh pemuda dan juga pengamat politik dan ekonomi di Aceh Barat yang menyebutkan persentase tersebut, 0.4% adalah pekerja profesional dari luar Aceh, sementara hanya 0.1% berasal dari Aceh/ Aceh barat. Jum'at, 13/9/24.


Sementara itu, sektor pekerjaan lokal seperti mandor lapangan, sopir hauling, buruh, security post, dan office boy (OB) didominasi oleh tenaga kerja Aceh. Sebanyak 60% dari pekerja lokal di posisi tersebut berasal dari Aceh, sementara 35% lainnya berasal dari luar Aceh.


"Perusahaan pertambangan juga memberikan fasilitas Khusus seperti kendaraan Mobil operasional bagi pekerja profesional yang  rata - rata berasal dari luar Aceh," ungkap Edwardo.


Menurut Edwardo, Hal ini dapat memicu kesenjangan diantara sesama tenaga kerja lokal dan luar dalam industri Pertambangan di Aceh. 


"Saya kira terkait pekerja profesional yang berasal dari lokal ini, harus menjadi prioritas dan perhatian bagi setiap perusahaan- perusahaan yang beroperasi di Aceh Barat, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan keahlian ( Skill) bagi Putra-putri daerah,"


Dikatakan juga, berdasarkan data yang berhasil ia kumpulkan, kondisi tersebut menurutnya menunjukkan ketimpangan besar dalam distribusi tenaga kerja profesional di sektor pertambangan.


Ewardo juga menyatakan, bahwa hanya 0.5% putra-putri Aceh yang berhasil menduduki posisi profesional di perusahaan tambang, dengan mayoritas tenaga kerja profesional yang berasal dari luar Aceh. 


"Ini adalah masalah serius yang perlu segera diatasi, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh putra-putri daerah sangat sighnifikan," ujarnya. 


Lebih lanjut Edwardo menambahkan, meskipun perusahaan telah berperan dalam berbagai aspek ekonomi lokal, seperti membeli material batubara dari masyarakat setempat, namun menurutnya, mereka (Perusahaan) belum memberikan peluang yang tepat bagi putra-putri Aceh, khususnya Aceh Barat, untuk menduduki posisi-posisi profesional.


"Ini adalah masalah serius yang harus segera diatasi. Potensi sumber daya manusia lokal sangat besar, dan mereka seharusnya diberi kesempatan lebih luas untuk berperan di level manajemen atau profesional di perusahaan tambang,"pungkasnya.


Ia juga menyoroti bahwa tenaga kerja lokal di sektor pekerjaan lapangan seperti buruh, sopir hauling, dan office boy didominasi oleh masyarakat Aceh (60%), namun ada 35% tenaga kerja dari luar Aceh yang menempati posisi serupa.





( Edy Uwen )

Posting Komentar

0 Komentar