Keuchik Gampong Sawang Teube, Mahyuddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan ajang mempererat kebersamaan warga.
" Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana kita diajarkan untuk saling berbagi. Dengan adanya santunan ini, kami berharap dapat meringankan beban anak-anak yatim dan menghadirkan kebahagiaan bagi mereka,"ujarnya.
Lebih lanjut, Mahyuddin menambahkan bahwa kepedulian terhadap anak yatim bukan hanya sekadar kewajiban sosial, tetapi juga bagian dari ajaran Islam yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kebahagiaan anak yatim adalah berkah bagi kita, sebaliknya air mata anak yatim adalah petaka bagi kita,” tegasnya.
Santunan diberikan dalam bentuk bantuan tunai serta paket kebutuhan pokok yang dihimpun dari sumbangan warga dan donatur.
Selain itu, acara juga diisi dengan doa bersama dan tausiah agama yang mengingatkan pentingnya berbagi serta mempererat tali silaturahmi antar sesama.
Salah seorang anak yatim penerima santunan, dengan mata berbinar, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah peduli terhadap mereka.
"Kami merasa senang dan bersyukur atas perhatian yang diberikan. Semoga Allah membalas kebaikan semuanya," tuturnya.
Masyarakat Aceh, khususnya di Aceh Barat, memang dikenal memiliki tradisi dan kebiasaan turun-temurun masing masing Desa saling berlomba dalam berbagi kepada anak yatim dan fakir miskin, terutama di bulan Ramadhan.
Tradisi ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga menjadi wujud nyata dari nilai-nilai keislaman yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Kegiatan penyantunan ini diharapkan dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadi inspirasi bagi gampong lain untuk terus menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama.
(Dedy S)
0 Komentar